Tidak banyak masyarakat yang paham akan Batu Mulia atau Batu Permata. Bahkan Batu Akik yang masih digolongkan sebagai Batu yang bukan mulia pun sedikit sekali masyarakat paham akan hal ini. Mungkin perihal ini masih dilihat sebagai hobi, kesenangan, mistik, misteri, atau bahkan Syirik, sehingga malah ada orang yang takut untuk lebih jauh mengenal tentang Batu Mulia-Batu Permata-Batu Akik ini.
Tapi….kalo sudah terkait dengan batu sungai atau pasir sungai krasak (jawa tengah-red)…hmmmm orang berbondong-bondong datang dengan membawa segala armada truk yang dimiliki hanya untuk mengeruk dan mengambil Batu-batu itu, bahkan setelah sampai dilokasi sempat terjadi perebutan wilayah pengambilan yang sebenarnya itu semua bukan milik mereka. Cukup ironis dan menyedihkan. Rupanya pasar Batu Sungai atau pasir sungai krasak dan sungai-sungai penghasil pasir harganya cukup bagus pada saat bisnis property sedang tumbuh seperti sekarang….
Mengapa masyarakat memiliki persepsi seperti itu? Padahal persepsi per individu seperti ini akan mempengaruhi pasar global yang terkait dengan perekonomian makro. Dan masyarakat melakukan ini semata karena faktor ekonomi. Artinya yang sekarang dipikirkan adalah kepentingan per kepala/per individu terkait dengan sulitnya lapangan pekerjaan, naiknya harga-harga bahan pokok konsumsi sehari-hari, ancaman kenaikan harga BBM, dan lain sebagainya. Cukup rumit memang. Ditambah lagi kinerja pemerintahan yang belum bisa sepenuhnya perform dan katanya kurang memihak pada rakyat keci. Ada yang bilang ”negara ini sedang sakit”, ”terjadi krisis kepemimpinan”, dan seribu pendapat lain yang mungkin itu disampaikan tanpa beban atau pada saat perut ini lapar, atau saat uang di dompet tinggal Rp.2.000,- (Dua ribu rupiah)….
Lantas ??? Itulah pertanyaan yang sangat sulit dijawab secara sistematis karena saking kompleksnya. Tapi hal ini bisa didekatkan dengan laju inflasi negeri ini. Dan mungkin pertanyaan itu hanya bisa dijawab secara sproradis dan subyektif dalam melihat segala permasalahan, bahkan cenderung apatis sehingga tidak akan pernah Indonesia ini masyarakatnya Adil dan Makmur. Semua ini hanya sebuah program dan normatif yang selalu tampil sebagai slogan-slogan calon lurah sampai calon presiden.
Informasi seputar Inflasi.
<>Grafik dibawah ini adalah grafik Inflasi Kumulatif (%) tahun 2006-2008. Grafik ini berbicara bahwa angka inflasi bulan Februari 2008, yang tercatat sebesar 0,65 persen, lebih rendah dibandingkan angka inflasi bulan Januari 2008, namun secara kumulatif inflasi pada periode Januri-Februari 2008 sudah mencapai 2,44 persen yang merupakan angka tertinggi sejak tahun 2003. Hal ini tidaklah sekedar akibat tingginya harga minyak dunia yang bisa membawa kepada kenaikan harga BBM dalam negeri, tetapi juga akibat kenaikan harga komoditi dunia dan terbatasnya produksi dalam negeri. Lagi-lagi dalam hal ini diingatkan bahwa persoalan utama pada perekonomian nasional adalah belum bergeraknya sektor produksi riil secara memadai. Keterbatasan investasi dan belum adanya insentif yang menarik bagi kegiatan berusaha menjadikan kegiatan di sektor produksi berjalan terseok-seok. Yang dibutuhkan saat ini tidak lagi sekedar kebijakan dalam bentuk wacana-wacana, tetapi implementasi kebijakan secara riil. Meskipun lebih rendah dari inflasi bulan Januari 2008, namun tingkat inflasi selama bulan Februari 2008 yang mencapai 0,65 persen tersebut merupakan inflasi bulan Februari tertinggi sejak tahun 2003. Pemicu utamanya adalah harga berbagai komoditas, terutama kelompok makanan, yang terus meningkat secara signifikan. Hal ini tercermin dari inflasi di kelompok bahan makan yang mencapai 1,59 persen serta inflasi di sub kelompok makanan jadi yang mencapai 1,04 persen. Hal ini berarti sekitar 80 persen dari inflasi bulan Februari 2008 disebabkan oleh naiknya harga makanan. Kebijakan stabilisasi pangan yang mencakup lima komoditas strategis yang banyak dikonsumsi masyarakat seperti beras, minyak goreng, kedele, terigu serta minyak tanah sampai saat ini belum memberi dampak secara signifikan dalam penurunan inflasi pada kelompok makanan. Harga beberapa komoditi tersebut ternyata masih mengalami kenaikan yang relatif tinggi, seperti minyak goreng, terigu, mie (dengan bahan baku terigu), tahu serta tempe(kedele) yang memberikan sumbangan sebesar 0,20 persen terhadap inflasi bulanFebruari 2008. Dengan demikian dari inflasi Februari 2008 sebesar 0,65 persen, maka sekitar 0,20 persen merupakan inflasi yang terjadi pada minyak goreng, terigu, mie, tahu serta tempe. Sedangkan pada komoditi beras dan minyak tanah terjadi deflasi yang cukup signifikan. Dari Informasi diatas secara mudah dikatakan bahwa cara pandang masyarakat masih berputar sekitar bagaimana memenuhi kebutuhan sehari-hari karena adanya peningkatan harga bahan-bahan pokok.
Terus, apa kaitannya dengan Batu Mulia?
Mari kita palingkan sebentar pandangan kita dari kesuraman….kita coba sekarang bicara tentang Batu Mulia…bukan hanya keindahannya…akan tetapi kita tengok peluang bisnis dan investasi usaha Batu Mulia, atau Penanaman modal skala besar yang bisa mempengaruhi persepsi pasar, sehingga bisa menjadi roda penggerak perekonomian bangsa ini.
Saat ini, dibeberapa wilayah tanah air terdapat beberapa lokasi sebagai pusat perdagangan Batu Mulia, sebagai contoh di Martapura. Lokasi ini selain dekat dengan tambang, ada juga pusat perdagangannya. Dari lokasi inilah didistribusikan batu-batu yang telah siap dipasarkan, dari yang batu asli sampai dengan yang sintetis (jenangan, suntikan, atau batu proses). Di Banjar, keberadaan Lembaga Pengembangan dan Sertifikasi Batu mulia (LPSB) Banjar, diharap dapat membangkitkan kembali usaha batu permata yang sebelumnya sempat terpuruk. Seiring dengan keterbukaan informasi dan kemajuan teknologi penggosokan batu mulia, seni kerajinan dan penggosokan mengalami penyesuaian. Di samping persoalan mutu, konsumen batu permata juga mempersoalkan garansi produk, harga murah bukan lagi menjadi pilihan pertama.
LPSB melayani sertifikasi batu permata yang dihasilkan perajin maupun yang akan dipasarkan oleh pengusaha batu permata, sehingga ada jaminan mutu dan garansi produk bagi para konsumen dalam maupun luar negeri.
Saat ini di Banjar, saat ini ada 461 sentra kerajinan batu mulia dengan jumlah perajin sekitar 700 orang. Kebanyakan masih memakai peralatan tradisional.
Lokasi lain adalah di Kabupaten Wonogiri yang memproduksi perhiasan seperti : cincin, giwang, leontin, kalung, gelang dan lain-lain, yang tergabung dalam BIBAM SRI GIRI SEJATI ( Unit Bina Industri Batu Mulia ) Kabupaten Wonogiri. Pengrajin batu di bilangan Pacitan, Wonogiri dan Wonosari.Gunung Kidul (PAWONSARI) yang selama ini perkembangannya terseyok-seyok. Mereka akan bisa belajar lebih mendalami produk kerajinan yang terbuat dari bahan baku mulia dan batu batuan lainnya. Itulah segenggam harapan masyarakat menjelang berdirinya sentra industri kerajinan di Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kab.Pacitan Jawa Timur, binaan Yayasan Sejahtera Bhakti Pratama.
Tapi…beberapa lokasi contoh yang disebut diatas hanya memiliki skala investasi yang kecil yang masih sangat tradisional. Coba kita tengok penambangan giok di Singapura dan China (Beijing) yang memiliki skala investasi besar, dikelola secara profesional dan akhirnya membawa dampak dalam pergerakan ekonomi secara makro. Sedihnya adalah : kenapa di Indonesia Batu Mulia belum dipandang sebagai peluang yang dapat menarik penanam modal (investor), dan masuk dalam agenda di BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Mdal)? Sebagai informasi, hasil tambang yang dipromosikan memiliki prospek bisnis adalah di BKPM Minyak, Gas, Tin, Nickel, Cooper, Gold, Bauxite, serta Aluminium.
Potensi Pertambangan Batu Mulia di Indonesia
Potensi Jawa Barat dan Banten
<>Jawa Barat dan Propinsi Banten memiliki potensi tambang batu mulia yang cukup besar, dan dilihat dari kontur kandungan mineral dari dalam bumi terdapat Jalur magma yang mungkin berusia sekitar 1 – 28 Juta tahun yang lalu pada lempengan bagian selatan, yang telah membeku dan pengalami pendinginan, pengkristalan, dan tekanan dari perut bumi. Selain itu di titik terdapat cadangan fosil kayu (kayu yang telah membantu), dan ini tergolong sangat langka, karena sudah terpendam hampir jutaan tahun didalam bumi. Salah satu Batu yang terkenal yang dihasilkan dari Jawa Barat ini adalah Batu Opal/Kalimaya. Batu ini memiliki keunikan dari paduan warna yang dihasilkan. Semakin tinggi karat yang dihasilkan semakin mahal harga pasarannya. Selain Batu Opal/Kalimaya, dihasilkan juga Agate/Akik, Fosil Kayu, Kristokola, Kecubung, Opal Biru, Jasper, dan lain-lain.
Potensi Kalimantan Selatan (Martapura)
<>Di Kalimantan selatan terdapat potensi alam Batu Mulia yang berupa tambang yang menghasilkan kerikil yang mengandung biji-biji intan. Selain biji intan terdapat juga kandungan agate yang dihasilkan. Informasi dari konsesi PT.ANTAM, bahwa cadangan kerikil yang ada masih terdapat 20 Juta ton, yang terdiri dari 10% terkandung akik, dan 90% mengandung intan. Untuk kerikil yang mengandung akik, harga per kilogram adalah Rp 500,- sehingga bila dikalkulasi, kandungan kerikil yang mengandung akik saja senilai 1 Trilyun rupiah. Nilai yang sangat fantastis!! Belum lagi bila dihitung per kilogram kerikil yang mengandung Intan. Luar Biasa.
Potensi Kalimantan Timur
<>
Bagian lain dari Kalimantan yang memiliki potensi mineral batu mulia adalah Propinsi Kalimantan Timur. Area yang terlewati lintasan potensi alam dalam bumi ini di area Long lees (Emas, Batu Mulia, dan Batu bara), Bontang (batu bara, dan fosil kayu), serta tanah grogot (emas, dan batu bara). Dan satu lagi yang pernah heboh dengan jatuhnya seseorang dari helikopter pada saat melihat area penambangan emas di Busang. Di Busang, diprediksi terdapat 47 juta ounces harta karun emas, hampir menyamai tambang emas di Afrika Selatan. Informasi mengenai Busang disampaikan oleh Bre X mineral Ltd sebuah perusahaan pertambangan dari kanada. Letak Busang yang berada di rim of fire, yaitu rangkaian daerah bergunung api memanjang dari Selandia Baru, Fiji, Kepulauan Solomon, Vanuatu, Papua Nugini, Indonesia dan Filipina, menempatkan Busang sebagai salah satu daerah tambang terbesar di dunia. Menurut para pengamat tambang emas, deposit busang termasuk peringkat number one pada golongan mega deposit. Hal itu artinya, pihak yang berhak membudidayakan Busang akan menjadi kaya tak terhingga.
Potensi Maluku Utara
<>Daerah Maluku bagian utara merupakan daerah strategis. Untuk prospek cebakan sumber daya mineral dan energi kecuali batu bara dan gambut. Pembentukan bahan galian logam di daerah ini sangat dipengaruhi oleh lempeng Pasifik yang dikenal sangat kaya membawa endapan bahan galian ogam. cebakan-cebakan bahan galian logam yang potensial di daerah ini seperti nikel (Ni), kobal (Co), krom (Cr), tembaga (Cu), emas (Au), perak (Ag) don mangan (Mn). Terdapatnya batuan ultrabasa di Halmahera, Pulau Gebe dan pulau-pulau kecil lainnya telah menghasilkan endapan laterit nikel mengandung kobal yang sangat potensial. Cadangan laterit nikel-kobal Indonesia sampai saat ini masih termasuk kaya di dunia.
Selain bahan galian logam, sumber daya bahan galian non-logam di daerah Maluku bagian utara juga cukup potensial. Kekayaan sumber daya tersebut cukup beragam baik jenis, potensi maupun sebarannya dan didukung oleh ingkungan kondisi geologi daerah setempat yang memungkinkan terbentuknya berbagai bahan galian non-logam seperti bahan bangunan, bahan keramik, batu mulia dan mineral indusif. Bahan galian tersebut dapat dikatakan merupakan komoditas non-migas yang diandalkan dan diharapkan dapat dikembangkan di masa datang.
<>Bahan galian batu mulia yang dijumpai terdiri dari bermacam jenis mineral silikat yang dapat digunakan sebagai bahan baku batu permata atau batu hias. Secara umum jenis mineral ini dikenal dengan sebutan sebagai “Barn Bacon”, meskipun sebagian besar batuan ini diambil dari Pulau Kasiruta. Bahan gallon telah diusahakan penduduk setempat untuk dibuat perhiasan. Jenis batu mulia yang ferdapat di daerah ini terdiri atas krisopras, krisokola, jasper dan turgois.
Sedangkan secara keseluruhan dapat digambarkan hasil Batu Mulia sebagai berikut :
<>
Mungkin blog ini terlalu panjang di baca…tapi paling tidak dapat memberikan informasi dan membuka mata bahwa sebenarnya Batu Mulia memiliki potensi yang sangat besar untuk menarik penanam modal untuk berinvestasi di Indonesia. Dan 1 hal yang lebih penting adalah bagaimana pemerintah Indonesia bisa menggerakkan potensi ini menjadikan bagian dari elemen dalam rangka memakmurkan perekonomian yang bisa dirasakan oleh seluruh bangsa.
Ada beberapa masukan dari penulis terkait dengan pengembangan Potensi Batu Mulia untuk dapat menjadikan Potensi Batu Mulia sebagai salah satu aspek ekonomi yang OBYEKTIF untuk dapat meningkatkan taraf perekonomian rakyat, dan pendapatan bagi daerah yang memiliki potensi sebagai berikut :
- Mengembangkan mekanisme investasi terkait Batu Mulia adalah elemen sumber daya yang memiliki prospek investasi ke depan.
- Menjadikan Potensi Batu Mulia sebagai salah satu agenda BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) yang harus di analisis lebih mendlam untuk pengembangannya sehingga dapat menarik investor baik dalam negeri maupun luar negeri dengan memberikan pola insentif yang menarik. Hal ini akan berdampak pada pemberdayaan potensi alam Indonesia disamping energi, dan emas akan bertambah.
- Bekerja sama dengan KADIN (Kamar Dagang dan Industri) untuk bersama-sama menjadi Pengusaha Indonesia yang menyadari sedalam-dalamnya bahwa dunia usaha nasional yang tangguh merupakan tulang punggung perekonomian nasional yang sehat dan dinamis dalam mewujudkan pemerataan, keadilan dan kesejahteraan rakyat, serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam upaya meningkatkan ketahanan nasional dalam percaturan perekonomian regional dan internasional.
- Melakukan kontroling dalam rangka konsisten terhadap Kepmen no.385 /MPP/Kep/6/2004 yang intinya tentang pelarangan ekspor batumulia khususnya fosil kayu dalam bentuk bahan mentah atau bahan setengah jadi.
- Mengembangkan sentra-sentra produksi Batu Mulia yang masih sporadis dan berskala kecil sehingga pemberdayaannya dapat menambah lapangan kerja, menambah pendapatan daerah dan menambah pendapatan dari sisi pajak.
Masih banyak yang sebenarnya penulis ingin tuangkan, ya paling tidak sekelumit informasi ini dapat menambah wawasan ekonomi bangsa yang tidak hanya berkutat dan berputar pada sembako, tapi bagaimana berpikir yang lebih makro lagi sehingga masalah sembako akan terkena imbas positif apabila segala potensi alam negara Indonesia yang kaya raya ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk seluruh elemen rakyatnya.
Sumber peta : Sumber peta : sujatmiko (potensi batu mulia yang terlupakan )
Sumber grafik : Lap ekonomi KADIN
Artikel di blog ini sangat menarik & bagus. Untuk lebih mempopulerkan artikel (berita/video/ foto) ini, Anda bisa mempromosikan di infoGue.com yang akan berguna bagi semua pembaca di tanah air. Tersedia plugin / widget kirim artikel & vote yang ter-integrasi dengan instalasi mudah & singkat. Salam Blogger!
http://ekonomi-indonesia-bisnis.infogue.com
http://ekonomi-indonesia-bisnis.infogue.com/batu_mulia_sbg_komoditas_ekonomi_bangsa_bagian_2_
Adakah potensi Di daerah Jawa timur selain pacitan yang memiliki potensi tersebut ????
Saya memang penggemar berat batu permata .
Thanks
Pak Andra,
Sementara dan sampai saat ini hanya daerah pacitan yang terekspose memiliki potensi tersebut. Kurangnya perhatian untuk melakukan penelitian secara nasional inilah yang menyebabkan aera jawa timur belum semua di explore terkait dengan potensi batu mulia yang dimiliki. Sehingga perlu adanya dorongan dari pemerintah dan lembaga mineralogi dalam melakukan penelitian terkait potensi yang ada.demikian terima kasih
pak ventus, saya mau tanya soal komposisi dari batu bacan karena kakak saya mau tau kejelasannya tentang batu bacan. thanks and maju trus blognya
Pak Hendarwin,
Batu Bacan merupakan batu yang berasal dari pulau Bacan dimaluku. Batu ini sebenarnya memiliki potensi keindahan yang dapat dikembangkan menjadi kekuatan bisnis dari daerah asal, tapi sayangnya belum ada perhatian penuh dari pemerintah untuk mengembangkan batu asli Indonesia ini menjadi komoditi bisnis. Batu Bacan secara fisik sangat mirip dengan zamrud, juga giok. Hanya saja kandungan mineralnya berbeda. menurut info Batu Bacan merupakan batuan alterasi yang berasal dari batuan beku dan vulkanik dengan mineral penyusunnya terdiri dari kuarsa, krisokola, limonit, sedikit azurit dan pembawa tembaga dan besi. Bongkahan batu ini kemudian diolah menjadi batu-batu kecil, biasa digunakan sebagai aksesoris, seperti cincin, gelang, liontin atau giwang. Batu yang masih berbentuk bongkahan harganya bisa mencapai Rp. 1000.000,- per Kg nya. Sedangkan yang sudah menjadi batu perhiasan harganya mulai Rp. 50.000,- hingga jutaan rupiah. Batu Bacan asli biasanya warnanya hijau.
demikian sekilas info ttg Batu Bacan.terima kasih
Saya ingin tahu suatu jenis batu, apakah ada jenis batu yang bisa menyerap cahaya?apakah termasuk batu mulia?kalau ada, dimana saya bisa mendapatkannya dan harganya berapa?.
Pak Abi,
Jenis batu yang menyerap cahaya yang terpublikasi dipasaran adalah Batu Akik Fosfor. Tapi batu ini tidak masuk dalam golongan batu Mulia karena tingkat kekerasan yang hanya mencapai 5 skala Mohs.
demikian terima kasih