PELARIAN
Tak tertahan lagi
Remang miang sengketa disini
Dalam lari
Dihempaskannya pintu keras tak terhingga
Dari kelam ke malam
Posted in Sajak-sajak Chairil Anwar, tagged anwar, chairil, chairil anwar, puisi, sajak on April 28, 2008| Leave a Comment »
PELARIAN
Tak tertahan lagi
Remang miang sengketa disini
Dalam lari
Dihempaskannya pintu keras tak terhingga
Dari kelam ke malam
Posted in Sajak-sajak Chairil Anwar, tagged anwar, chairil, chairil anwar, puisi, sajak on April 28, 2008| 1 Comment »
Saat ini (tahun 2008), didalam era kehidupan yang hiruk pikuk, yang masing-masing sibuk untuk mengurus segala kepentingan dirinya sendiri dan keluarga, sibuk mengurusi bisnis yang terombang-ambing, masih ada kita berbicara tentang puisi dan juga Chairil Anwar. Adakah yang masih perduli?
Puisi menjadi tidak penting karena manusia lebih mementingkan rasa laparnya dan mencari uang daripada sekadar mengisi ruang jiwanya dengan sebuah puisi. Apakah puisi bisa menjadi makanan bagi perut yang lapar ?? Pertanyaan simple yang disampaikan oleh orang yang mungkin dalam hatinya sedang mengalami kekeringan …