Feeds:
Posts
Comments

Posts Tagged ‘rawa’

Jika kita melongok keseberang jalan dari stasiun Jatinegara (Jakarta Timur), kita akan mendapatkan satu lokasi perdagangan batu akik / Batu permata terbesar di Jakarta. Pemkot Jaktim memberikan nama PASAR BATU AJI RAWA BENING sesuai dengan nama kelurahan dimana lokasi pasar terebut berada. Kini tidak jauh dari pasar rawa bening, sudah dibangun pula pusat perdagangan batu aji di gedung perbelanjaan PGC. Lokasi yang baru ini lebih modern disbanding fasilitas pasar rawa bening yang cenderung tradisional. Namun keberadaan PGJ Jatinegara ini tetap tidak mengurangi minat pembeli, kolektor, peminat batu aji untuk tetap menjadikan pasar rawa bening sebagai sentra dalam mencari batu aji yang diangankan.

Satu keunikan bila kita berkunjung ke pasar rawa bening adalah keramahan para pedagang kepada para pembeli sangatlah berkesan. Biasanya setelah transaksi kita selalu diajak berjabat tangan sebagai ucapan terima kasih sekaligus teriring doa agar awet dalam memakai batu, dan dengan harapan pembeli betah untuk kembali ke pedagang tersebut.

Unik memang, kebiasaan tersebut tidak pernah kita jumpai dipasar manapun. Baik pasar grosir mangga dua, pasar tradisional sembako, apalagi pasar glodok yang jelas-jelas berbeda budaya dengan bangsa pribumi. Kesan inilah yang sedikit banyak akan menorehkan satu pengalaman unik dalam berbelanja di pasar akik rawa bening jakarta timur.

Tidak hanya memperdagangkan batu permata, batu akik, di pasar rawa bening ini juga terdpat para pedagang pusaka yang memiliki dagangan berupa pusaka-pusaka, seperti keris, tombak, bambu pethuk, dan lain sebagainya, juga piranti-piranti dalam ritual-ritual yang biasa dilakukan oleh si pemilik pusaka seperti minyak arab, minyak serimpi, dupa, menyan, dan lain sebagainya yang terlalu banyak disebut satu persatu. Harga pusaka berupa keris pun beragam, tergantung histori pemilik dan daya magis yang dimiliki. Untuk 1 keris bertuah harga berawal dari 100 ribu sampai puluhan bahkan ratusan juta. Sebutlah keris yang disebut Keris Omyang…keris ini sangat langka dan sulit didapatkan karena berasal dari jaman kerajaan majapahit. Untuk mendapatkan keris inipun si pemilik harus melakukan ritual yang dinilai tidak mudah untuk ukuran jaman IT (Information Technology) seperti sekarang ini.

Kejelian Pembeli sebagai taruhan

Kejelian calon pembeli bila berminat akan suatu barang adalah satu keharusan yang harus dimiliki, karena tidak kurang juga barang yang di jual di Rawa Bening adalah barang yang tidak asli. Bila kita berbicara Batu pernata atau Batu Mulia, ada istilah batu olahan, atau suntikan, sintetis atau jenangan. Dengan proses pengolahan yang begitu canggih sehingga barang yang dipoles tersebut tidak beda jauh dengan barang aslinya. Tengoklah bila kita bertanya tentang batu Topaz (baik biru maupun kuning), sulit kita membedakan yang asli dengan yang jenangan (campuran). Begitu pula bila kita bertanya tantang Batu saphir. Terkadang Saphir Australia disebut menjadi Saphir Afrika yang memiliki kesamaan serat dan struktur batu. Padahal safir australia harga jauh dibawah safir afrika.

Pasar pusat penjualan aneka batu alam batu aji dan permata di depan Stasiun Kereta Api Jatinegara, Jakarta Timur, terkenal sejak lama dan sudah menembus batas negara, paling tidak untuk kawasan Asia. Menjelang akhir tahun 1990-an, pasar ini sering disambangi turis dari China, Jepang, Korea, Taiwan, dan Malaysia. Turis Malaysia lebih menyukai batu asli Indonesia. Tapi pasca kerusuhan di Jakarta 1998 tidak banyak lagi Turis yang datang ke pasar ini dan mungkin juga promosi pemkot ke travel sudah tidak lagi gencar. Padahal untuk menambah devisa daerah, Pasar Rawa Bening memiliki prospek yang cukup cerah asal dikelola dengan baik.

Seputar harga dari batu perhiasan ditentukan oleh jenis, corak, sinar, keindahan, dan keunikannya. Kelangkaan juga turut menentukan. Tetapi pada akhirnya yang membuat harga menjadi tidak mengenal patokan adalah hasrat untuk memiliki batu itu sendiri, karena sudah bersifat harga psikologis. Mengoleksi bebatuan apalagi Batu Mulia bukanlah hobi yang tergolong murah. Batu idaman bagi para penggemarnya adalah koleksi, tempat kepuasan dan gengsi digantungkan. Para pedagang di Pasar Batu Aji dan Permata Rawa Bening hidup dari mereka yang bersedia mengeluarkan biaya demi hasrat dan kepuasan itu. Bukan hanya sebagai tempat wisata, tapi banyak keunikan yang dapat ditengok bila kita menyempatkan waktu sejenak berkunjung kesana.

Read Full Post »