Kuberikan kau sedikit nasehat nak…
Pandanglah nisan bapak ini…hanya terdiam…
Pandanglah rentang waktu ketika bapak hidup…tak seberapa lama…
Pandanglah langit muram diujung sana….
Lihatlah nisan disekeliling nisan ini…
Lihatlah rumput-rumput disekitarnya…
Lihatlah orang-orang disekelilingmu….yang sibuk hingga lupa sesuatu yang pasti akan menjemputmu…
Ingatlah nak…semua yang kau sibukkan didunia tak kan lama…
Ingatlah nak…permasalahan setelah ini jauh lebih berat dibanding masalahmu kini yang masih didunia…
Ingatlah nak…tujuan hidupmu hanya mencari bekal di kehidupan setelah mati….
Ingatlah nak, nasehat ini bukan cerita ilusi seperti yang kau kira….
Ingatlah nak yang dianggap tak nyata didunia akan menjadi sesuatu yang nyata…jangan kau lengah atau lupa….
Peluklah Ramadhan sebagai bagian dari perjalanan mengumpulkan bekal untuk perjalanan panjang….
Bukalah matamu di malam-malam bulan Ramadhan agar kau dapat merasakan nikmatnya mata terpejam ketika kau telah berpulang….
Saya salut ama sampeyan ini maston…
Puisi yang sangat bermakna… yang menunjukkan nilai ketaqwaan….
Selamat ber-itikaf…
thanks mas Dadan, atas kunjungannya. g’d luck
Memang begitulah jalan kehidupan ,siapa yg bisa melawan kepastian taqdir ? carilah dunia sebanyak-banyaknya tanpa ngoyo dan menerima bagian kita di dunia untuk kita baktikan dijalan menuju kekekalan yang mulia.
“Sugih bondho keno wae asal kanggo sangu akherat ngupadhi karidhan Gusti Allah,timbang wis kere kape’ pisan”
pak Jambul,
matur nuwun komenipun mugi2 saged dados pepeling dening tiyang ingkang nguber dunya ning lali kaliyan akheratipun
monggo
mana neh apdet-an yg baru?
Pak Ricky,
update an baru masih under construction pak, terima kasih
Nice words Pak…:D,,semoga kita sampai pada tujuan yg hakiki..Tks